Ibnu Muljam generasi baru
الْحَمْدُ
للهِ الَّذِيْ إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَلَهُ نُصَلِّى وَنَسْجُدُ وَإِلَيْهِ نَسْعَى
وَنَحْفِدُ، نَرْجُوْ رَحْمَتَهُ وَنَخْشَى عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَهُ الْجِدَّ
بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ. أَشْهَدُ أن لاَّ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ
وَلاَ رَسُوْلَ بَعْدَهُ، قَدْ أَدَّى اْلأَمَانَةَ وَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ
وَنَصَحَ اْلأُمَّةَ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِهِ حَقَّ جِهَادِهِ ,أَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا
وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا مُحمَّدٍ, سَيِّدِ المُرْسَلِيْن, وَإِمَامِ
الْمُهْتَدِيْن وَ قَائِدِ الْمُجَاهِدِيْن, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِيْن. رَبِّ
اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ
يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ.
أَمَّا بَعْد.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ. وَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ
خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا
رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ
وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. وَقَالَ: وَتَزَوَّدُوْا
فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.
وَقَالَ
النَّبِيُ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ
تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ. (رواه الترمذي، حديث حسن).
Ma’asyiral Muslimin
rohimakumulloh.
Pada kesempatan
yang mulia ini, di tempat yang mulia, dan di hari yang mulia ini, marilah kita
selalu menjaga dan meningkatkan mutu keimanan dan kualitas ketakwaan kita
kepada Allah dengan sebenar-benarnya, yaitu ketakwaan yang dibangun karena
mengharap keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bukan keridhaan manusia,
ketakwaan yang dilandasi karena ilmu yang bersumber dari Alquran dan sunah
Rasulullah, dan ketakwaan yang dibuktikan dengan amal perbuatan dengan cara
menjalankan setiap perintah Allah dan Nabi-Nya karena mengharap rahmat Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan berusaha semaksimal mungkin menjauhi dan meninggalkan
setiap bentuk larangan Allah dan Nabi-Nya karena takut terhadap azab dan siksa
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Thalq bin Habib rahimahullah seorang tabi’in, suatu ketika pernah menuturkan sebagaimana dinukil oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di dalam Fatawanya,
اَلتَّقْوَى: أَنْ تَعْمَلَ بِطَاعَةِ الله عَلَى نُوْرٍ مِنَ الله ،
تَرْجُو رَحْمَة َالله وَأَنْ تَتْرُكَ مَعْصِيَةَ الله عَلَى نُوْرٍ مِنَ الله ،
تَخَافَ عَذَابَ الله.
“Takwa adalah kamu mengamalkan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah, kamu mengharapkan rahmat Allah, dan kamu meninggalkan maksiat kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah, serta kamu takut azab Allah.”
Ma’asyiral Muslimin
rohimakumulloh.
Di dalam sejarah peradaban Islam ada kisah mengerikan...!!!
Dua2nya mengklaim dan diklaim syahid..??? Adalah Ibnu Muljam, Pembela Islam
yang Kebablasan. “Hukum itu milik Allah,
wahai Ali. Bukan milikmu dan para sahabatmu.”
Teriakan itu menggema ketika Abdurrahman
bin Muljam Al Murodi menebas leher sahabat Ali bin Abi Thalib, karomallahu wajhah.
Subuh 7 Ramadhan itu duka menyelimuti hati kaum muslimin. Nyawa sahabat yang
telah dijamin oleh Rasululah SAW menjadi penghuni surga itu hilang di tangan
seorang saudara sesama muslim. Ali terbunuh atas nama hukum Allah dan demi
surga yang entah kelak akan menjadi milik siapa. Tidak berhenti sampai disana,
saat melakukan aksinya Ibnu Muljam juga tidak berhenti merapal Surat Al Baqarah
ayat 207:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ
مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ
“Dan
di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan
Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Baqarah : 207)
Sebagai hukuman atas aksinya mencabut nyawa seorang khalifah,
Ibnu Muljam kemudian dieksekusi mati dengan cara qishas. Proses hukuman mati
yang dijalankan terhadap Ibnu Muljam juga berlangsung dengan penuh drama. Saat
tubuhnya diikat untuk dipenggal kepalanya dia masih sempat berpesan kepada
algojo: “Wahai Algojo, janganlah
engkau penggal kepalaku sekaligus. Tetapi potonglah anggota tubuhku sedikit
demi sedikit hingga aku bisa menyaksikan anggota tubuhku disiksa di jalan
Allah.” Ibnu Muljam meyakini dengan sepenuh hati bahwa
aksinya mencabut suami sayyidah Fathimah, sepupu Rasulullah, dan ayah dari
Hasan dan Husein itu adalah sebuah aksi jihad fi sabilillah. Seorang ahli surga
harus meregang nyawa di tangan seorang muslim yang meyakini aksinya itu adalah
di jalan kebenaran demi meraih surga Allah.
Potret Ibnu Muljam adalah realita yang terjadi pada sebagian
umat Islam di era modern. Generasi pemuda yang mewarisi Ibnu Muljam itu giat
memprovokasikan untuk berjihad di jalan Allah dengan cara memerangi, dan bahkan
membunuh nyawa sesama kaum muslimin.
Ma’asyiral Muslimin
rohimakumulloh.
Siapa sebenarnya Ibnu Muljam? Dia adalah lelaki yang shalih,
zahid dan bertakwa dan mendapat julukan Al-Maqri’.
Sang pencabut nyawa Sayyidina Ali itu seorang huffadz alias penghafal Alquran
dan sekaligus orang yang mendorong sesama muslim untuk menghafalkan kitab suci
tersebut.
Khalifah Umar bin Khattab pernah menugaskan Ibnu Muljam ke
Mesir untuk memenuhi permohonan ‘Amr
bin ‘Ash untuk mengajarkan hafalan Alquran
kepada penduduk negeri piramida itu. Dalam pernyataannya, Khalifah Umar bin
Khattab bahkan menyatakan:
“Abdurrahman
bin Muljam, salah seorang ahli Alquran yang aku prioritaskan untukmu ketimbang
untuk diriku sendiri. Jika ia telah datang kepadamu maka siapkan rumah untuknya
untuk mengajarkan Alquran kepada kaum muslimin dan muliakanlah ia wahai ‘Amr bin ‘Ash” kata Umar.
Meskipun Ibnu Muljam hafal Alquran, bertaqwa dan rajin
beribadah, tapi semua itu tidak bermanfaat baginya. Ia mati dalam kondisi su’ul khatimah, tidak membawa iman dan Islam
akibat kedangkalan ilmu agama yang dimilikinya. Afiliasinya kepada sekte
Khawarij telah membawanya terjebak dalam pemahaman Islam yang sempit. Ibnu
Muljam menetapkan klaim terhadap surga Allah dengan sangat tergesa-gesa dan
dangkal. Sehingga dia dengan sembrono melakukan aksi-aksi yang bertentangan
dengan nilai-nilai luhur agama Islam. Alangkah menyedihkan karena aksi itu
diklaim rangka membela ajaran Allah dan Rasulullah.
Ma’asyiral Muslimin rohimakumulloh.
Sadarkah kita bahwa saat ini telah lahir generasi-generasi
baru Ibnu Muljam yang bergerak secara massif dan terstruktur. Mereka adalah
kalangan saleh yag menyuarakan pemerintahan yang bersih dan pembebasan umat
Islam dari kesesatan. Mereka menawarkan jalan kebenaran menuju surga Allah
dengan cara mengkafirkan sesama muslim, membentur-benturkan sesama muslim. Ibnu
Muljam gaya baru ini lahir dan bergerak secara berkelompok untuk meracuni
generasi-generasi muda Indonesia. Sehingga mereka dengan mudah mengkafirkan
sesama muslim, mereka dengan enteng menyesatkan kiai sepuh dan ulama.
Raut wajah mereka memancarkan kesalehan yang bahkan tampak pada bekas sujud di dahi. Mereka senantiasa membaca Alquran di waktu siang dan malam. Namun sesungguhnya mereka adalah kelompok yang merugi. Rasulullah dalam sebuah hadits telah meramalkan kelahiran generasi Ibnu Muljam ini:
فَقَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَيُّهَا النَّاسُ
إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنْ أُمَّتِي يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَيْسَ قِرَاءَتُكُمْ إِلَى
قِرَاءَتِهِمْ بِشَيْءٍ وَلَا صَلَاتُكُمْ إِلَى صَلَاتِهِمْ بِشَيْءٍ وَلَا
صِيَامُكُمْ إِلَى صِيَامِهِمْ بِشَيْءٍ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ يَحْسِبُونَ
أَنَّهُ لَهُمْ وَهُوَ عَلَيْهِمْ لَا تُجَاوِزُ صَلَاتُهُمْ تَرَاقِيَهُمْ
يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِْ
Kemudian berkatalah Ali radliallahu 'anhu; Sungguh, aku
telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan
muncul suatu kaum dari umatku yang pandai membaca Al Qur`an. Dimana, bacaan
kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bacaan mereka. Demikian pula
shalat kalian daripada shalat mereka. Juga puasa mereka dibandingkan dengan
puasa kalian. Mereka membaca Al Qur`an dan mereka menyangka bahwa Al Qur`an itu
adalah (hujjah) bagi mereka, namun ternyata Al Qur`an itu adalah (bencana) atas
mereka. Shalat mereka tidak sampai melewati batas tenggorokan. Mereka keluar
dari Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya. (Sahih Muslim)
Ma’asyiral Muslimin rohimakumulloh.
Wahai kaum muslimin dan nahdlyyin, waspadalah pada gerakan
generasi Ibnu Muljam. Mari kita siapkan generasi muda kita agar tidak diracuni
oleh golongan Ibnu Muljam gaya baru. Islam itu agama Rohmatan Lil Alamin. Islam
itu agama keselamatan. Islam itu merangkul, dan bukan memukul. Ihdinasshiratal
mustaqim….
Mugi-mugi bermanfaat, Amin
Allohumma ...Amiin.
اَعُوْذُ باِلله مِنَ الشَّيْطاَنِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۚ
وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ
أَمْوَالَكُمْ
باَرَكَ اللهُ ليِ
وَلَكُمْ فيِ ْالقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ – وَنَفَعَنيِ وَإِياَّكُمْ بِمَا فِيْهِ
مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ اْلحَكِيْمِ – وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْم – أَقُوْلُ قَوْليِ هَذَا
وَاسْتَغْفُرُ اللهَ اْلعَظِيْم ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَات وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَات فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ
هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ.
Khutbah
II
َلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ
وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ
وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ.
وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى
اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى
اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا ,اَمَّا بَعْدُ;
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى .وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ
بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ
وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ
عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ
بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ
وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ
الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ
مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ
اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ
عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ
وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ
اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا
بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ اَكْبَرْ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
0 comments:
Posting Komentar