الْحَمْدُ
للهِ الَّذِيْ إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَلَهُ نُصَلِّى وَنَسْجُدُ وَإِلَيْهِ نَسْعَى
وَنَحْفِدُ، نَرْجُوْ رَحْمَتَهُ وَنَخْشَى عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَهُ الْجِدَّ
بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ. أَشْهَدُ أن لاَّ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ
وَلاَ رَسُوْلَ بَعْدَهُ، قَدْ أَدَّى اْلأَمَانَةَ وَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ
وَنَصَحَ اْلأُمَّةَ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِهِ حَقَّ جِهَادِهِ ,أَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا
وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا مُحمَّدٍ, سَيِّدِ المُرْسَلِيْن, وَإِمَامِ
الْمُهْتَدِيْن وَ قَائِدِ الْمُجَاهِدِيْن, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِيْن. رَبِّ
اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ
يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ.
أَمَّا بَعْد.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ. وَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ
خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا
رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ
وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. وَقَالَ: وَتَزَوَّدُوْا
فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.
وَقَالَ
النَّبِيُ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ
تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ. (رواه الترمذي، حديث حسن).
Ma’asyiral Muslimin
rohimakumulloh.
Minongko purwokoning atur, keparengo kawulo ngajak dumateng awak soho
keluargo kulo piyambak
lan umumipun dumateng panjenengan
sedoyo engkang hadir
lan mirengaken khutbah meniko, monggo
sesarengan sami ningkataken raos ajrih dumateng ngerso dalem Allah SWT kanthi
nebihi awisan-awisanipun lan nglampahi punopo ingkang dipun dawuhaken.
Ma’asyiral Muslimin
rohimakumulloh.
Kulo sampean
kabeh mestinipun isih ono salah sijine sing eling nasihat bijak meniko,
شبابنا اليوم رجالنا في الغد artinya
"pemuda hari ini lusa atau kelak akan menjadi dewasa", ada yang
mengartikan "pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan". Ini
sesungguhnya adalah pesan penting, agar kita sebagai wong tuwo, sebagai orang tua nduweni kwajiban berusaha secara maksimal mungkin, ndamel utowo ndadekno atau menyemai generasi muda teng deso
niki, supoyo menjadi generasi muda yang agamis atau
religius. Lha corone ndadekno generasi muda yang agamis atau religius, Tidak ada pilihan lain, kecuali kembali mengikuti tuntunan
Rasulullah Muhammad saw. Banjur Piye tuntunane kanjeng Nabi ;
Pertama, sejak memilih calon istri atau calon
suami, kita dianjurkan melihat empat hal, wajah, harta, nasab atau keluarga,
dan agama. Prioritasnya agama (Riwayat al-Bukhary). Kala melakukan hubungan
suami istri, didahului bersuci dan berdoa, semoga dijauhkan dari syetan dan
kalau Allah memberikan keturunan, dijauhkan dari syetan (Riwayat al-Bukhary dan
Muslim).
Kedua, jangan mengonsumsi makanan, minuman,
atau apapun dari barang atau rizqi yang tidak halal. Karena darah yang berasal
dari barang yang tidak halal, akan menghasilkan sifat dan karakter yang tidak
baik.
Ketiga, hendaknya janin yang masih di dalam
rahim (kandungan) sering dibacakan Al-Qur'an, agar sejak dini sudah mendengar
dan mengenal ayat-ayat Al-Qur'an. Ayat-ayat Allah dapat mengukir persemaian
religiusitas janin yang akan dibawa hingga dewasa. Indikator keimanan adalah
manakala disebut Asma Allah bergetar hatinya dan kala dibacakan ayat-ayat
Allah, bertambah imannya, dan makin bertawakkal penuh kepasrahan kepada Allah
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang
bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan
ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah
mereka bertawakkal”.(QS.
Al-Anfal: 2),
Keempat, didik dan biasakan anak-anak kita sejak usia sangat dini, untuk selalu berterima.kasih kepada Allah. Orang yang bersyukur kepada Allah, berarti ia mensyukuri dirinya sendiri
“Dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada
Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur
(kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa
yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji". (QS. Luqman:
12).
Hanya sedikit hamba-hamba Allah yang
pandai bersyukur (QS. Saba: 13). Budaya berterima kasih ini seakan sangat
sepele, tetapi makananya sangat dalam. Karena apapun yang diterima manusia,
pada hakikatnya adalah dari Allah SWT.
Kelima, tanamkan kepada anak-anak kita jangan pernah sekutukan Allah, itu kedhaliman besar
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan
Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar". (QS. Luqman:
13). Selain tidak akan diampuni oleh Allah, syirik juga akan melahirkan sifat
dan sikap sombong, takabur, dan angkuh, yang cenderung mengarah kepada sikap
absolut dan liberalistik.
Keenam, tanamkan kesadaran kepada anak-anak kita, bahwa ibu
mengandung berbulan-bulan dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, menyusui
dan menyapih selama dua tahun (QS. Luqman: 14), mendidik dan membesarkannya
dengan penuh kasih sayang. Tanamkan pemahaman bahwa "surga di bawah
telapak kaki ibu", karena itu jangan pernah anak-anak berkata dan bersikap
kasar kepada orang tua, terlebih ibu. Ajari
anak-anak kita dengan panggilan yang baik, tidak hanya menyapa langsung nama,
tetapi kakak/mbak, atau adik/kenang. Ini beda dengan pendidikan model barat
yang sering memanggil langsung nama. Karena sapaan "jangkar" -
meskipun katanya ini mengajari sikap demokratis - tetapi ini bisa berakibat
fatal. Apalagi ketika sampai anak berani memanggil kedua orang tuanya dengan
nama langsung.
Ketujuh, tanamkan sifat dan sikap pada anak-anak
kita untuk selalu menghormati dan menyayangi orang lain, bahwa mereka adalah
ciptaan Allah yang harus dihormati. Menghormati mereka berarti menghormati
Allah Sang Pencipta. "Orang yang menghormati orang lain, pasti akan
dihormati orang lain" (Riwayat al-Bukhary).
Kedelapan, ajari dan biasakan anak-anak kita
mengerjakan shalat ketika mereka masih usia tujuh tahun, dan kasih
"pelajaran" ketika usia sepuluh tahun, mereka masih belum mau shalat
dengan rajin (Riwayat Ahmad, al-Hakim, dan Abu Dawud). Ajari mereka amar makruf
dan nahi munkar dengan contoh yang nyata, seperti sedekah pada yang kurang
mampu, dll.
Kesembilan, tanamkan pada jiwa mereka, untuk tidak
sombong, takabur, tidak bersuara karas, karena bahasa cenderung menunjukkan
karakter yang keras juga. Allah tidak menyukai prilaku sombong, angkuh, dan
suara kasar. Karena suara keras lagi kasar, adalah suara khimar (QS. Luqman: 18-19).
Ma’asyiral
Muslimin rohimakumulloh.
Tentu masih banyak yang harus ditanamkan
pada generasi muda dan anak-anak kita. Di tengah perkembangan informasi dan
teknologi yang makin canggih, jeratan budaya barat, kebebasan social media,
minuman keras, narkoba, seks bebas, dan segala macam tantangan modern, maka
dasar-dasar pendidikan agama dan sikap religius dari keluarga, menjadi fondasi
penting dan kokoh, bagi masa depan anak-anak kita. Merekalah yang kita
"gadang-gadang" akan menjadi tabungan pahala akhirat kita kelak,
manakala mereka akan menjadi anak-anak shalih shalihah yang siap mendoakan
kita. Mereka juga yang kelak akan mematrikan dan menoreh prestasi dan lukisan
mas di kanvas masa depan kita yang enak dan indah di pandangan mata.
ربنا هب لنا من
أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين اماما (الفرقان ٧٤).
"Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada
kami isteri-isteri kami dan anak-anak kami sebagai penyenang hati (kami) yang
enak di pandangan, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertaqwa" (QS. Al-Furqan: 74).
Semoga anak-anak dan generasi muda kita,
senantiasa dalam lindungan Allah, dijaga dan diselamatkan dari berbagai cobaan,
ujian, dan pengaruh negatif, karena merekalah "tabungan" dan
"kebanggaan" kita di saat kita sudah berada di alam penantian panjang
di alam barzah. Semoga menjadi anak-anak dan generasi muda yang shalih dan
shalihah, yang siap menjadi pemimpin masa depan Ngawenombo dan Indonesia pada
Umumnya. Kita masih terus menggantung harapan Ngawenombo ini akan menjadi baldatun
thayyibatun wa Rabbun ghafur. Allah a'lam bi al-shawab.
اَعُوْذُ باِلله
مِنَ الشَّيْطاَنِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ
الله الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
باَرَكَ اللهُ ليِ وَلَكُمْ فيِ
ْالقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ – وَنَفَعَنيِ وَإِياَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ
وَالذِّكْرِ اْلحَكِيْمِ – وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ
هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْم – أَقُوْلُ قَوْليِ هَذَا وَاسْتَغْفُرُ اللهَ
اْلعَظِيْم ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَات
وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَات فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ
الرَّحِيْمِ.
Khutbah II
َلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ
وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. اَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ
سَيِّدَنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى
اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى
اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
,اَمَّا بَعْدُ; فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ
اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
.وَاعْلَمُوْا اَنَّ
اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ
بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى
اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ
آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ
مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ
اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان
وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي
التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ
بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ
وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ
الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ
مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ
اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ
عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ
وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ
اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ
لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا
بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ اَكْبَرْ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
___________________________selesai____________________________
0 comments:
Posting Komentar