Bismillahirrahmanirrahim
Rasulullah saw. pun
bersabda: “Kejahatan seorang wanita jahat adalah seperti jahatnya seribu orang
jahat dari kaum lelaki. Kebaikan seorang wanita yang shalilah adalah seperti
amalannya tujuh puluh orang-orang shiddiqin.” (Abu Syaikh)
Alim ulama mengatakan
bahwa “Shiddiqin” adalah derajat para
wali Allah. Hal ini menunjukkan ketinggian derajat seorang wanita yang
shalihah. Kaum wanita memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap roda
kehidupan dunia ini, bahkan terhadap kaum lelaki sekali pun. Ustadz Hasan Al
Bana menulis bahwa wanitalah
yang mewarnai kehidupan dengan corak yang nyata. Hal ini disebabkan karena
wanita adalah pendidik utama
yang memproduksi bangsa. Wanitalah yang menjadi penentu arah masyarakat.
Syekh Ibrahim Ali
mengatakan bahwa seorang wanita jika sudah dominan dalam kehidupan pria, maka
ia akan menjadi buah hati dan ruhnya. Bahkan akan menjadi segenap badan dan
perasaan pria. Semua tindakan kebaikan atau kejahatan yang dilakukan oleh
seorang pria, karena dorongan dari wanita.
Pikiran dan amalan
para wanita muslimah akan ikut serta berhembus dengan angin, mengalir dengan
air, menyatu dengan tanah tanpa memerlukan kendaraan untuk membawanya, tanpa
memerlukan tenaga untuk mengangkutnya. Kebaikankah yang akan merebak, ataukah
kejahatan? Semua bergantung kepada amalan para wanita.
Selanjutnya beliau
mengatakan bahwa banyak ulama dan para tokoh bila tergoda oleh wanita, maka
rusaklah perjalanan hidupnya. Hal itu bukan disebabkan karena kepandaian wnita
lebih jauh dan lebih luas daripada lelaki, tetapi karena kekuatan ghaib titipan Allah dan daya pesona wanitalah yang mampu
menggoncangkan pria.
Walaupun kaum wanita
juga dikatakan sebagai fitnahm akan tetapi kata fitnah ini harus diartikan
dengan maksud yang positif. Peringatan Allah agar berwaspada terhadap fitnah
yang timbul dari wanita, sama eperti peringatan-Nya terhadap fitnah harta dan
anak-anak, tidak berarti semuanya buruk dan jahat. Tetapi sebagai ungkapan
bahwa sikap yang berlebihan dalam menggantungkan diri pada semua itu mencapai
suatu batas yang dapat menimbulkan fitnah, dan lupa diri dari dzikrullah.
Disebabkan lemahnya
usia dakwah, maka nilai dan keutamaan wanita telah menjadi kabur, bahkan
sebagian besar dari kalangan wanita telah dislewengkan oleh syetan untuk
menjadi pembantu-pembantunya dalam usaha kemungkaran. Dan dijauhkan dari nilai
kemuliaan yang sebenarnya kepada deajat yang sangat rendah dan hina. Dan sangat
sedikit di antara kaum wanita yang menyadari hakekat keutamaan yang ada pada
diri mereka. Sabda Nabi saw : ”Permisalan wanita shalihah dari kalangan para
wanita adalah seperti burung gagak hitam yang salah satu kakinya berwarna
putih.” (Thabrani)
Ungkapan ini bermakna
demikian sedikit wanita-wanita yang tergolong menjadi wanita shalihah. Hal ini
dimaksudkan agar menjadi renungan dan penghisaban kaum wanita atas keselamatan
dirinya sehingga akan berusaha dengan tenaga untuk mendapatkan kesempatan yang
sedikit ini. Tanpa ada rasa pesimis ataupun kekhawatiran.
Sebagaimana kisah
Aisah istri Fir’aun. Di tengah-tengah kaum yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya,
ia tetap berpegang teguh kepada Allah AWT. Walaupun untuk menjaga keimanan
tersebut, ia harus menerima kematian di tangan suaminya sendiri, yaiu Fir’aun la’natullau ‘alaihi. Sehingga atas
keteguhannya ini Rasulallah saw. bersada bahwa wanita yang terbaik dan paling
sempurna adalah Aisah istri Fir’aun dan Maryam. Bahkan Ibnu Qurtubi dan Hafizh
Ibnu Hajarraha menganggap mereka berdua adalah Nabi Allah
0 comments:
Posting Komentar