08 Januari 2016

Wanita Shalihah

Bismillahirrahmanirrahim 

Segala puji hanya dipersembahkan kepada Allah, Tuhan Yang Memelihara alam semesta. Akibat yang baik hanya bagi orang­orang yang bertakwa. Semoga Allah berkenan melimpahkan rahmat dan salam kepada penutup para nabi dan rasul pamungkas, pada segenap keluarga dan para sahabatnya.
Rasulullah saw. pun bersabda: “Kejahatan seorang wanita jahat adalah seperti jahatnya seribu orang jahat dari kaum lelaki. Kebaikan seorang wanita yang shalilah adalah seperti amalannya tujuh puluh orang-orang shiddiqin.” (Abu Syaikh)

Alim ulama mengatakan bahwa “Shiddiqin” adalah derajat para wali Allah. Hal ini menunjukkan ketinggian derajat seorang wanita yang shalihah. Kaum wanita memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap roda kehidupan dunia ini, bahkan terhadap kaum lelaki sekali pun. Ustadz Hasan Al Bana menulis bahwa wanitalah yang mewarnai kehidupan dengan corak yang nyata. Hal ini disebabkan karena wanita adalah pendidik utama yang memproduksi bangsa. Wanitalah yang menjadi penentu arah masyarakat.

Syekh Ibrahim Ali mengatakan bahwa seorang wanita jika sudah dominan dalam kehidupan pria, maka ia akan menjadi buah hati dan ruhnya. Bahkan akan menjadi segenap badan dan perasaan pria. Semua tindakan kebaikan atau kejahatan yang dilakukan oleh seorang pria, karena dorongan dari wanita.

Pikiran dan amalan para wanita muslimah akan ikut serta berhembus dengan angin, mengalir dengan air, menyatu dengan tanah tanpa memerlukan kendaraan untuk membawanya, tanpa memerlukan tenaga untuk mengangkutnya. Kebaikankah yang akan merebak, ataukah kejahatan? Semua bergantung kepada amalan para wanita.

Selanjutnya beliau mengatakan bahwa banyak ulama dan para tokoh bila tergoda oleh wanita, maka rusaklah perjalanan hidupnya. Hal itu bukan disebabkan karena kepandaian wnita lebih jauh dan lebih luas daripada lelaki, tetapi karena kekuatan ghaib titipan Allah dan daya pesona wanitalah yang mampu menggoncangkan pria.

Walaupun kaum wanita juga dikatakan sebagai fitnahm akan tetapi kata fitnah ini harus diartikan dengan maksud yang positif. Peringatan Allah agar berwaspada terhadap fitnah yang timbul dari wanita, sama eperti peringatan-Nya terhadap fitnah harta dan anak-anak, tidak berarti semuanya buruk dan jahat. Tetapi sebagai ungkapan bahwa sikap yang berlebihan dalam menggantungkan diri pada semua itu mencapai suatu batas yang dapat menimbulkan fitnah, dan lupa diri dari dzikrullah.

Disebabkan lemahnya usia dakwah, maka nilai dan keutamaan wanita telah menjadi kabur, bahkan sebagian besar dari kalangan wanita telah dislewengkan oleh syetan untuk menjadi pembantu-pembantunya dalam usaha kemungkaran. Dan dijauhkan dari nilai kemuliaan yang sebenarnya kepada deajat yang sangat rendah dan hina. Dan sangat sedikit di antara kaum wanita yang menyadari hakekat keutamaan yang ada pada diri mereka. Sabda Nabi saw : ”Permisalan wanita shalihah dari kalangan para wanita adalah seperti burung gagak hitam yang salah satu kakinya berwarna putih.” (Thabrani)

Ungkapan ini bermakna demikian sedikit wanita-wanita yang tergolong menjadi wanita shalihah. Hal ini dimaksudkan agar menjadi renungan dan penghisaban kaum wanita atas keselamatan dirinya sehingga akan berusaha dengan tenaga untuk mendapatkan kesempatan yang sedikit ini. Tanpa ada rasa pesimis ataupun kekhawatiran.

Sebagaimana kisah Aisah istri Fir’aun. Di tengah-tengah kaum yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, ia tetap berpegang teguh kepada Allah AWT. Walaupun untuk menjaga keimanan tersebut, ia harus menerima kematian di tangan suaminya sendiri, yaiu Fir’aun la’natullau ‘alaihi. Sehingga atas keteguhannya ini Rasulallah saw. bersada bahwa wanita yang terbaik dan paling sempurna adalah Aisah istri Fir’aun dan Maryam. Bahkan Ibnu Qurtubi dan Hafizh Ibnu Hajarraha menganggap mereka berdua adalah Nabi Allah
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Archives